Versang Obser namanya. Di lain waktu nanti akan ia ceritakan kisah orangtuanya memberinya nama seperti itu. Namun perhatiannya lebih terfokus pada seorang anak sedang asyik di pantai. Dia memungut sebuah batu, mengamatinya, tersenyum sendiri, kemudian menyimpan batu tsb di kantungnya. Di lain waktu, setelah mengamati batu, ia kemudian membuang batu tsb jauh-jauh. Terkadang ia membutuhkan waktu menimbang-nimbang, memutar-mutar batu dan melihatnya dalam jarak dekat. Kadang setelah itu batu masuk ke kantong. Namun tidak jarang yg dibuangnya juga. Ia tampak menikmati proses tsb: Mengambil batu, melihat dengan seksama, dan memutuskan apakah batu dibuang atau disimpan dalam kantong.
Versang Obser tersenyum melihat perilaku anak tsb. Mungkin nanti si anak akan menerima amarah dari orangtuanya karena pulang dengan sekantong batu. Namun Versang Obser terkesan dengan ekspresi bahagia si anak tsb ketika menemukan batu yg disukainya. Ketika si anak mengantongi batu, dan menepuk-nepuk sakunya untuk memastikan batu tsb masih di saku. Pikiran Versang Obser melayang-layang mengimajinasikan sesuatu. Ia mulai berpikir, bagaimana bila dinamika tsb merupakan simbol dinamika manusia dan pikiran/perasaannya. Si anak tentunya representasi manusia, sementara batu merepresentasikan pikiran dan/atau perasaan manusia: Tidakkah lebih mudah dan praktis bagi manusia apabila langsung membuang pikiran/perasaan negatif, bila ia menemukannya? Bukankah akan lebih menyenangkan bagi manusia apabila ia hanya menyimpan pikiran/perasaan positif dalam dirinya? Versang Obser jadi lebih bergairah memperhatikan si anak. Ekspresi gembira si anak ketika menemukan batu yg disukainya, coba disinkronkan oleh Versang Obser ke dalam dirinya. Ia memejamkan mata, berusaha memikirkan pikiran dan perasaan positif meresap dalam dirinya. Versang Obser membuka mata, dan melihat si anak sedang berusaha membuang satu batu jauh-jauh. Versang Obser pun berupaya mensinkronkan gerakan membuang batu si anak dengan dinamika dalam dirinya, ketika ia menghimpun segenap pikiran dan perasaan negatif, dan kemudian terlempar seiring dengan gerakan anak melempar batu. Terasa ada kelegaan dalam hatinya. Ia semakin tertarik untuk terus mengikuti arah anak berjalan menyusuri pantai.
Setiap batu yg disimpan. Setiap batu yg dilempar.
Dan senja menjelang.